Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap VOC (Perlawanan
Pattimura)
1. Sebab-sebab Perlawanan
Kedatangan Belanda kembali ke Maluku menyebabkan rakyat Maluku gelisah. Mereka membayaangkan penderitaan pada zaman VOC. Pemerintah Hindia Belanda menindas rakyat Maluku. Rakyat Maluku diharuskan menyerahkan ikan asin, dendeng, dan kopi. Mereka juga dipaksa bekerja rodi menebang kayu di hutan, membuat garam, dan membuka perkebunan pala. Dan Benteng Duurstede di Saparua diduduki oleh pasukan Belanda.
Kedatangan Belanda kembali ke Maluku menyebabkan rakyat Maluku gelisah. Mereka membayaangkan penderitaan pada zaman VOC. Pemerintah Hindia Belanda menindas rakyat Maluku. Rakyat Maluku diharuskan menyerahkan ikan asin, dendeng, dan kopi. Mereka juga dipaksa bekerja rodi menebang kayu di hutan, membuat garam, dan membuka perkebunan pala. Dan Benteng Duurstede di Saparua diduduki oleh pasukan Belanda.
2. Proses Perlawanan
Perlawanan dipimpin oleh Thomas Matulesi atau lebih dikenal dengan nama Pattimura. Pemimpin-pemimpin lainnya ialah Anthonie Rhebok, Said Perintah, Lucas Latumahina, Thomas Pattiwael, dan Ulupaha. Namun juga terdapat seorang putri bernama Christina Martha Tiahahu. Pusat perjuangan berada di Pulau Saparua. Pada malam hari tanggal 15 Mei 1817, rakyat mulai bergerak.
Perlawanan dipimpin oleh Thomas Matulesi atau lebih dikenal dengan nama Pattimura. Pemimpin-pemimpin lainnya ialah Anthonie Rhebok, Said Perintah, Lucas Latumahina, Thomas Pattiwael, dan Ulupaha. Namun juga terdapat seorang putri bernama Christina Martha Tiahahu. Pusat perjuangan berada di Pulau Saparua. Pada malam hari tanggal 15 Mei 1817, rakyat mulai bergerak.
Mereka mulai membakari kapal-kapal Belanda yang ada di pelabuhan
Porto. Kemudian pasukan Pattimura mulai mengepung Benteng Duurstede.
Residen Van den Berg yang
ada dalam Benteng Duurstede ditembak mati. Keesokan harinya, tanggal 6 Mei
1817, pasukan Pattimura berhasil merebut dan menduduki Benteng Duurstede.
Dari Saparua, perlawanan menjalar ke pulau-pulau lain. haruku,
Seram, Larike, Uring, Asilulu, dan Wakasihu. Pada tanggal 19 Mei 1817,
Pemerintah Belanda mendatangkan pasukan bantuan dari Ambon ke Haruku. Mereka
bermarkas di Benteng Zeelandia.
Tetapi Raja Haruku dan raja-raja daerah sekitarnya telah siap menghadapinya.
Rakyat Haruku dan raja-raja di daerah sekitarnya dikerahkan menyerang benteng
Zeelandia.
Dengan menerobos
pengepungan rakyat, pasukan Belanda terus maju dari Haruku ke Saparua. Maka di
Saparua berkobar pertempuran sengit. Prajurit-prajurit Belanda banyak yang
tewas, termasuk diantaranya terdapat beberapa orang perwira. Kemenangan
Pattimura di Saparua membakar semangat perjuangan di daerah-daerah lain. Maka
berkobarlah perlawanan umum di seluruh Maluku.
Pada awal bulan Juli
1817, Kolonial Belanda mendatangkan kembali pasukan bantuan ke Saparua. Mereka
berusaha merebut Benteng Duurstede, tetapi tidak berhasil. Kemudian Belanda
mengajak para pemimpin Maluku untuk berunding. Perundingan tersebut juga tidak
membawa hasil. Pertempuran pun berkobar lagi.
Pada akhir Juli 1817,
Belanda mendatangkan pasukan bantuan ke Saparua kembali. Belanda mengerahkan
kapal-kapalnya. Dan mulai melepaskan tembakan meriam dengan gencar ke arah
Benteng Duurstede, yang masih diduduki oleh pasukkan Pattimura. Sementara itu,
pasukan-pasukan Belanda terus menerus didatangkan, membanjiri Saparua.
Akhirnya pada bulan
Agustus 1817, Benteng Duurstede dapat direbut oleh Belanda kembali. Tetapi
perang belum berakhir. Pasukan Pattimura melanjutkan kembali perlawanan dengan
perang gerilya. Pemerintah Belanda mengumumkan akan memberi hadiah sebesar
1.000 gulden kepada siapa saja yang dapat menangkap Pattimura. Dan untuk
menangkap pemimpin-pemimpin Maluku lainnya, Pemerintah Belanda menyediakan 500
gulden tiap seorang pemimpin. Tetapi rakyat Maluku tidak mau untuk mengkhianati
perjuangan bangsanya.
3. Akhir Perlawanan
Belanda tetap berusaha keras untuk menyelesaikan perang dalam waktu singkat. pada bulan Oktober 1817, pasukan Belanda dikerahkan besar-besaran. Pada suatu pertempuran pada bulan November 1817, Belanda dapat menangkap Pattimura, Anthonie Rebok, Thomas Pattiwael, dan Raja Tiow. Beberapa hari kemudian para pemimpin yang lain pun tertangkap.
Belanda tetap berusaha keras untuk menyelesaikan perang dalam waktu singkat. pada bulan Oktober 1817, pasukan Belanda dikerahkan besar-besaran. Pada suatu pertempuran pada bulan November 1817, Belanda dapat menangkap Pattimura, Anthonie Rebok, Thomas Pattiwael, dan Raja Tiow. Beberapa hari kemudian para pemimpin yang lain pun tertangkap.
Akhirnya pada bulan
Desember 1817, perlawanan padam. Pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura
dihukum gantung di Ambon. Kemudian para pemimpin yang lain juga dihukum
gantung.
Rangkuman
1 . Perlawanan
Rakyat Maluku Melawan VOC
Ø Kapan Terjadinya
1 . Pada tahun 1635 muncul perlawanan
rakyat Maluku terhadap VOC di bawah pimpinan Kakiali, Kapten Hitu.
2
. Pada tahun 1646 muncul perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC di
bawah pimpinan Telukabesi
3
. Pada tahun 1650 muncul perlawanan di Ambon yang dipimpin oleh Saidi.
4 . Pada akhir abad ke-18, muncul
lagi perlawanan rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Jamaluddin
5 . Tahun 1780 pasukan Patra
Alam menyerang dan mengepung tempat kediaman Sultan
Nuku, namun Sultan Nuku berhasil
meloloskan diri dan menyingkir ke Halmahera
6 . Menjelang akhir abad ke-18
(1797) muncullah perlawanan besar rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan
Nuku dari Tidore
7 . Perlawanan Pattimura (1817).
Perlawanan Pattimura terjadi di Saparua, yaitu sebuah kota kecil di dekat pulau
Ambon.
Ø Latar Belakang ( sebab terjadinya perlawanan )
Sebab-sebab terjadinya perlawanan terhadap
Belanda adalah :
1. Rakyat Maluku
menolak kehadiran Belanda karena pengalaman mereka yang menderita dibawah VOC
2. Pemerintah
Belanda menindas rakyat Maluku dengan diberlakukannya kembali penyerahan wajib
dan kerja wajib
3. Dikuasainya
benteng Duursteide oleh pasukan Belanda
4. . Penduduk
wajib kerja paksa untuk kepentingan Belanda misalnya di perkebunan-perkebunan
dan membuat garam.
5. Penyerahan
wajib berupa ikan asin, dendeng dan kopi.
6. Banyak
guru dan pegawai pemerintah diberhentikan dan sekolah hanya dibuka di kota-kota
besar saja.
7. Jumlah
pendeta dikurangi sehingga kegaitan menjalankan ibadah menjadi terhalang.
8. Secara
khusus yang menyebabkan kemarahan rakyat adalah penolakan Residen Van den Berg
terhadap tuntutan rakyat untuk membayar harga perahu yang dipisah sesuai dengan
harga sebenarnya.Tahun 1817 rakyat Saparua mengadakan pertemuan dan menyepakati
untuk memilih Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura)untuk memimpin perlawanan. Keesokan harinya mereka berhasil
merebut benteng Duurstede di Saparua sehingga residen Van den
Berg tewas. Selain Pattimura tokoh lainnya adalah Paulus
Tiahahu dan puterinyaChristina Martha Tiahahu. Anthoni
Reoak, Phillip Lattumahina, SaidPerintah dan lain-lain.
Perlawanan juga berkobar di pulau-pulau lain yaitu Hitu, Nusalaut dan Haruku
penduduk berusaha merebut benteng Zeeeland.
9. Belanda
memperksuat posisinya di Maluku
10. Belanda
mendirikan benteng
11. Belanda
melakukan monopoli perdagangan rempah – rempah .
Ø Tokoh – Tokoh Perlawanan
1 . Kakiali
2 . Teluka Besi
3 . Saidi
4 . Sultan Jamaludin
5 . Sultan Nuku
6 . Patra Alam
7 . Kapten Pattimura
2 . Teluka Besi
3 . Saidi
4 . Sultan Jamaludin
5 . Sultan Nuku
6 . Patra Alam
7 . Kapten Pattimura
Ø Kronologi Terjadinya Perlawanan
-tahun 1635 dipimpin Kakiali dan Kapten Hitu mengobarkan
perlawanan kedudukan Belanda terancam.Gubernur Jendral van Diemen dari Batavia datang dua kali pada tahun
1637 dan 1638 . Perlawanan rakyat Maluku berhasil dipatahkan dengan terbunuhnya Kakiali oleh seorang pengkhianat pada tahun
1643.
-Perlawanan kembali pecah yang dilakukan
orang-orang Hitu dibawah pimpinanTelukabesi.Tahun1646 perlawanan
berhasil diredakan. Akibatnya banyak orang Hitu yang diasingkan ke Batavia.
-)1650, perlawanan terjadi lagi diwilayah Ambon
sampai Ternate. Perlawanan dipimpin oleh Saidi.
Belanda mulai terdesak dan minta bantuan ke Batavia.Bantuan dibawah pimpinan Vlaming van Oosthoorn datang pada bulan Juli 1655.Karena
bantuan pasukan Batavia persenjataan lebih lengkap dan canggih, pasukan rakyat
terdesak, Saidi berhasil ditangkap dan dibunuh. Perlawanan
rakyat Maluku berhasil dipatahkan. -Perlawanan kembali terjadi dibawah pimpinan
Raja Tidore , Sultan
Jamaluddin. Namun pada tahun 1779 Sultan Jamaluddin
berhasil ditangkap Belanda dan dibuang ke Srilangka.
-)Belanda berhasil masuk lebih lebih jauh
dikehidupan politik kerajaan. Hal itu dibuktikan dengan adanya perebutan
kekuasaan di kerajaan Tidore.PenggantiSultan Jamaluddin yang seharusnya Pangeran Nuku digantikan Patra
Alam, seorang kaki tangan Belanda.Rakyat Tidore ternyata
menghendaki Pangeran
Nuku yang
menjadi Sultan. Perlawanan selanjutnya terjadi seperti perang saudara antar
rakyat Tidore.
-)Tahun 1780 pasukan Patra
Alam menyerang
dan mengepung tempat kediaman Sultan
Nuku, namun Sultan Nuku berhasil meloloskan diri dan menyingkir
ke Halmahera.Di Halmahera, Sultan
Nuku mendirikan
markas besar untuk melawan VOC dan Patra
Alam. Perlawanan selama 17 tahun menunjukkan hasil. Sultan Nuku berhasil mengadu domba Belanda dan
Inggris yang berkuasa di Maluku Utara. Perlawanan Sultan Nuku tidak sebatas di
Maluku Utara, tetapi sampai di Papua. Sultan Nuku bersama Panglima Zaibal Abidinberhasil
merebut Tidore dari tangan Belanda.Tahun 1805 Sultan
Nuku meninggal
dunia, Belanda dapat menguasai lagi wilayah Tidore. Perlawanan Pattimura(1817).
Perlawanan Pattimura terjadi di Saparua, yaitu sebuah kota
kecil di dekat pulau Ambon.
Ø Akhir Perlawanan Rakyat Maluku
Akibat penderitaan yang panjang rakyat
menetang Belanda dibawah pimpinanThomas Matulesi atau Pattimura. Tanggal 15 Mei
1817 rakyat Maluku mulai bergerak dengan membakar perahu-perahu milik Belanda
di pelabuhan Porto. Selanjutnya rakyat menyerang penjara Duurstede. Residen Van den
Berg tewas tertembak dan benteng berhasil dikuasai oleh rakyat
Maluku.
Pada bulan Oktober 1817 pasukan Belanda dikerahkan secara besar-besaran, Belanda berhasil menangkap Pattimura dan kawan-kawan dan pada tanggal 16 Nopember 1817 Pattimura dijatuhi hukuman mati ditiang gantungan, dan berakhir perlawanan rakyat Maluku.
Pada bulan Oktober 1817 pasukan Belanda dikerahkan secara besar-besaran, Belanda berhasil menangkap Pattimura dan kawan-kawan dan pada tanggal 16 Nopember 1817 Pattimura dijatuhi hukuman mati ditiang gantungan, dan berakhir perlawanan rakyat Maluku.
http://reretaipan88.blogspot.com/2018/07/asiataipan-taipanqq-taipanbiru-bikin.html
ReplyDeleteTaipanbiru
TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : E314EED5
Daftar taipanqq
Taipanqq
taipanqq.com
Agen BandarQ
Kartu Online
Taipan1945
Judi Online
AgenSakong