Surat Resmi
Surat resmi
harus disusun dengan cara cepat. Bagian-bagian surat ditulis sesuai dengan
aturan berlaku. Kalimat disusun secara ringkas, jelas, dan eksplisit.
Penggunaan kalimat ambigu harus dihindari. Surat resmi harus menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Surat resmi terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut.
1. Kepala
Surat
Kepala surat
disebut juga kop surat. Kepala surat menunjukan identitas singkat tentang
kantor. Bagian ini terletak disebelah atas tengah surat. Di halaman berikutnya,
kepala surat tidak perlu ditulis. Kepala surat berisi beberapa unsur, yaitu
nama instansi, lambing atau logo lembaga, alamat, kode pos, nomor telepon,
nomor facsimile, dan surat elektronik (surel). Perhatikan contoh kepala surat
berikut,
Sekolah menengah atas
(SMA)
Pembangunan bangsa
Jalan pahlawan 54,
Semarang
Telepon (024) 876543
Faksimile (024)
876544
2.
Tempat dan tanggal surat
Bagian ini berisi tempat dan
tanggal ketika surat ditulis. Fungsi bagian ini untuk mempermudah pengarsipan
surat. Akan tetapi, jika kedua unsur tersebut telah tertulis di kop surat,
bagian ini tidak perlu ditulis kembali. Letak bagian ini disebelah kanan atas
di bawah kop surat. Perhatikan contoh tempat dan tanggal surat berikut.
Medan, September 2014
Denpasar, 11 Agustus 2014
3.
Nomor surat
Nomor surat meliputi nomor urut
penulis surat, kode surat, bulan, dan tahun. Nomor surat memiliki beberapa
fungsi berikut.
a)
Mengetahui jumlah surat yang ditulis.
b)
Memudahkan pengarsipan.
c)
Mempercepat proses penyelesaian.
Perhatikan contoh nomor surat berikut.
Nomor: 017/OSIS/V/2013
Nomor: nomor urut surat/lembaga/bulan/tahun
4.
Hal/perihal
Hal/perihal berisi persoalan yang
akan dibicarakan dalam surat. Bagian ini bermanfaat bagi pembaca surat. Pembaca
surat akan mudah mengetahui isi surat berdasarkan bagian ini. Bagian ini
ditulis dengan huruf kapital di setiap awal kata. Perhatikan contoh berikut.
Hal: Permohonan Izin Menggunakan Gelanggang Olahraga
5.
Lampiran
Lampiran merupakan berkas-berkas
yang disertakan dalam sebuah surat. Jika sebuah surat tidak disertai lampiran,
bagian ini tidak perlu ditulis. Perhatikan contoh berikut ini.
Lampiran: 3 Lembar
Lampiran: Tiga Lembar
6.
Alamat Surat
Bagian ini berisi tujuan penulis
surat. Surat ditujukan kepada orang tertentu yang diharapkan membaca surat
tersebut. Penulisan alamat surat sebaiknya lengkap. Alamat surat didahului
dengan Yth. Kata kepada tidak perlu ditambahkan karena merupakan pemborosan
kata. Perhatikan contoh berikut.
Yth. Kepala SMA Cendekia
Jalas R.A Kartini nomor 16
Bandung
7.
Salam pembuka
Salam pembuka diawali dengan huruf
kapital dan di akhiri dengan tanda koma. Bagian ini ditulis di sebelah kiri.
Perhatikan contoh berikut.
Dengan hormat,
8.
Isi surat
Isi surat terdiri atas tiga bagian
paragraf, yaitu pembuka, isi, dan penutup. Paragraf pembuka sering diawali dengan
ini, bersamaan ini, atau berkenaan dengan. Berikut merupakan beberapa fungsi
paragraph pembuka.
a)
Pengantar untuk menyampaikan maksud surat
b)
Menarik perhatian pembaca surat
c)
Menghubungkan surat atau pembicara sebelumnya.
Perhatikan contoh bagian pembuka berikut.
Dengan ini kami beritahukan bahwa….
Bersamaan surat ini kami sertakan….
Berkenaan dengan surat edaran….
Meskipun demikian, bagian ini tidak diawali dengan kata-kata
tersebut. Perhatikan contoh.
Kami beritahukan kepada saudara bahwa….
Bagian paragraf isi menjelaskan maksud utama surat. Bagian
ini dapat terdiri atas beberapa paragraf. Perhatikan contoh berikut.
Sehubungan dengan maksud tersebut, kami menghimbau dan
memberikan kesempatan kepada segenap mitra kerja untuk berperan serta dalam
kegiatan tersebut. Selain itu, kami meminta kepada mitra kerja sebagai sponsor
untuk menyukseskan pembangunan jembatan baru di desa kalimaju.
Bagian paragraf penutup berfungsi untuk mengakhiri surat.
Bagian ini berisi ucapan terima kasih, harapan, dan penghargaan penulis.
Perhatikan contoh berikut.
1)……
Demikian
informasi yang kami sampaikan. Atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.
2)…..
Demikian
surat ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat digunakan seperlunya.
Bagian isi surat harus disusun dengan baik. Oleh karena itu,
beberapa acuan berikut ini perlu diperhatikan.
a)
Maksud surat disampaiakan secara urut.
b)
Membuat kalimat mudah dipahami.
c)
Menghindari akronim tidak lazim.
d)
Mengetik dengan benar tanpa ada kesalahan.
9.
Salam penutup
Salam penutup terpisah dengan
bagian paragraf penutup. Bagian paragraf penutup termasuk dalam surat,
sedangkan salam penutup merupakan bagian tersendiri. Salam penutup ditulis
dibawah bagian surat. Salam penutup diawali dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda koma. Perhatikan contoh berikut.
Hormat kami,
Hormat saya,
10.
Nama pengirim dan tanda tangan
Pengirim surat merupakan pihak
yang menulis surat. Dalam surat resmi, bagian ini disertai dengan identitas
kedinasan, seperti nomor induk karyawan (NIK), jabatan, dan cap dinas. Perhatikan
contoh berikut.
Horma saya,
Kepala SMA harapan
Ttd.
Anggita Pertiwi
NIK 120990913
11.
Tembusan
Bagian ini berfungsi untuk
menyatakan pihak atau instansi lain yang juga mendapat surat tersebut.
Perhatikan contoh tembusan berikut ini.
Tembusan:
1.
Prof. Dr. Surya Manunggal
2.
Dr. Martin Panggabean
3.
Dr. Ikhlas Prambudi
12.
Inisial
Inisial ditulis di bagian kiri
bawah surat resmi. Inisial berupa singkatan nama pengetik surat. Contoh inisial
adalah AB dari nama Ahmad Badrun.
0 komentar:
Post a Comment